Latest Post

Penjualan Lampu Hemat Energi Capai 220 Juta Unit

Suplai LHE lokal saat ini mencapai 30 juta unit yang diproduksi oleh 15 produsen LHE domestik.

Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) mencatat, penjualan lampu hemat energi (LHE) selama Januari-Agustus 2012 mencapai 220 juta unit, atau naik 22 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 180 juta unit.


Ketua Umum Aperlindo John Mannopo mengatakan, produk LHE impor masih mendominasi total konsumsi nasional dengan penjualan 190 juta unit. Angka tersebut melonjak 18,7 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sekitar 160 juta unit.


Dia menambahkan, suplai LHE lokal saat ini mencapai 30 juta unit yang diproduksi oleh 15 produsen LHE domestik.


“Meski meningkat 50 persen, namun jumlah produk lokal masih rendah. Sementara, peredaran produk impor susah dibendung karena didorong konsumsi pasar Indonesia yang sangat tinggi,” kata John di Jakarta, hari ini.


Dia memperkirakan, pasokan LHE impor hingga akhir tahun 2012 mencapai 250 juta unit atau naik 13,6 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu sebanyak 220 juta unit.


“Perusahaan lampu lokal belum mampu memenuhi besarnya pasar lampu nasional yang selalu meningkat setiap tahun. Tahun ini, konsumsi lampu nasional mungkin bisa tumbuh 23 persen dari 260 juta unit tahun lalu menjadi 320 juta unit. Dari angka itu, perusahaan lampu domestik hanya mampu memenuhi 20 persen,” ujar dia.


Dia menambahkan, pasar lampu di dalam negeri masih besar sehingga produsen lokal didorong memacu produksinya. Selain itu, dia mengharapkan, perusahaan China yang juga sebagai importir agar membangun pabrik di Indonesia.


“Mereka jangan mencari enaknya saja dengan mendistribusikan produk dan mengincar pasar Indonesia yang besar," kata dia.


Sebenarnya, kata John, sejumlah perusahaan China menyatakan ketertarikannya menanamkan modal di Indonesia. "Kalau terealisasi, dipastikan mampu memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap bisnis di Indonesia. Perusahaan lampu merupakan industri padat karya sehingga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia,” kata John.

Sumber : http://www.beritasatu.com/bisnis/73697-penjualan-lampu-hemat-energi-capai-220-juta-unit.html

Cara Tepat Memilih Lampu Hemat Energi

Penerangan cahaya pada malam hari sangat di butuhkan, selain membantu penglihatan agar lebih jelas, bantuan penerangan dari cahaya lampu juga membuat kita bisa terus beraktifitas pada malam hari. Namun sumber energi yang ada mulai terbatas sedangkan jumlah pemakai semakin bertambah, mengakibatkan harga untuk memakai energi listik menjadi mahal.
Untuk megatasinya gunakanlah sebijak mungkin dalam penggunaannya, ada banyak cara diantaranya mengganti lampu pijar dengan lapu hemat energi, yaitu lampu Compack Flourcent Light (CFL), hal ini banyak di gunakan dari mulai pabrik dan rumah tinggal, hal ini dilakukan untuk menekan tagihan listrik tiap bulannya, karena diyakini penggunaan lampu CFL lebih hemat energi dibanding lampu pijar atau lampu bohlam.

Cara Tepat Memilih Lampu

Namun berita terbaru penggunaan lampu CFL mengandung resiko terhadap kesehatan tubuh khusunya kulit, dari hasil penelitian Stony Brook University di New York AS bahwa lampu hemat energi tersebut memancarkan radiasi ultraviolet (UV) yang lumayan tinggi, sehingga dikhawatikan megakibatkan keruskan pada pada sel kulit, dan pada paparan yang sangat tinggi akan menyebabkan kanker. ini dibuktikan dengan cara melakukan uji coba pada kulit yang  sama, dengann memaparkan cahaya dari lampu CFL dan lampu pijar, setelah dianalaisa ternyata kuit yang terkena paparan cahaya lampu hemat energi mengalami kerusakan yang sangat signifikan, hasilnya sinar lampu ini benar-benar mampu mengakibatkan kematian sel, sedangkan sel kulit yang terkena lampu pijar tidak mengalami kerusakan yang terlau berarti,  ”Ungkap peneliti Marcia Simon yang juga profesor dermatologi dari Stony Breek University”.
Seperti yang di kutip dari livescience, peneliti meyakini bila terjadi keretakan sekecil apapun pada pembungkus lampu CFL, bisa menyebabkan bocornya sinar UV sehingga membahayakan bagi kesehatan kulit, selain itu lampu CFL juga mengandung bahan berbahaya lainnya seperti merkuri yang dipercaya bisa merusak jaringan saraf, bayi yang lahir bisa mengalami kecacatan dan resiko kesehatan lainnya
Namun dari pihak produsen lampu CFL, menanggapi bahwa tingkat radiasi yang dipancarkan oleh lampu CFL masih relatif  aman dan rendah sehingga masih bisa  digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Kesimpulannya

Dengan adanya penelitian tentang  lampu hemat energei atau CFL, kita sebagai konsumen dituntut lebih bijak dalam menggunakan energi yang mulai terbatas, bijak juga dalam memilih lampu sebagai sumber penerangan yang lebih ramah terhadap kesehatan untuk keluarga tercinta kita, jadi tidak semata-mata demi menghemat dan melakukan efiseinsi energi atau untuk menekan tagihan listrik yang sepertinya memang akan mengalami kenaikan yang tidak lama lagi.
Mudah-mudahan  postingan Cara Tepat Memilih Lampu Hemat Energi ini bisa bermanfaat dan menjadikan kita lebih bijak kala menggunakan energi listrik

referesi diambil dari detik.com

Peluang Usaha

Kami membuka peluang usaha untuk kerjasama sebagai mitra kami. 
 
Syarat menjadi mitra :
  • Membeli paket lampu yang akan dijual dari kami dengan harga grosir.
  • Pengadaan barang selanjutnya mendapat suplai dari Bengkel Lampu.
Keuntungan menjadi mitra:
  • Mitra akan mendapatkan pelatihan servis lampu secara gratis.
  • Mitra mendapatkan harga grosir yang murah.
  • Mitra mendapatkan support promosi dari kami.
  • Nama mitra tercantum dalam daftar mitra di website.
  • Konsumen yang menghubungi kami akan diarahkan langsung ke mitra terdekat.
  • Mitra berhak mengajak orang lain untuk bergabung dan akan mendapatkan bonus/ fee dari kami.
 Untuk informasi lebih lengkap silakan menhubungi kontak kami.

Mari sukseskan Gerakan “SELAMAT”

Mari sukseskan Gerakan “SELAMAT”
( SELAMAT = Sedekah Lampu Mati )
SELAMAT ke Masjid
Sedekah anda berupa lampu mati akan kami salurkan kepada masjid di sekitar anda dalam bentuk lampu yang baik dan normal untuk membantu penerangan di masjid.

SELAMAT Jalan 
Sedekah anda berupa lampu mati akan kami salurkan kepada lingkungan di sekitar anda dalam bentuk lampu yang baik dan normal untuk membantu penerangan di jalan lingkungan kita.

SELAMAT Berdakwah 
Sedekah lampu mati anda akan kami salurkan dalam bentuk donasi uang untuk kepentingan dakwah.


Kami siap menjemput sedekah lampu anda….
Semoga menambah amal baik & melancarkan rizki kita. Amiin.
Gerakan ini terselenggara atas kerjasama :
·          Ngemplak Go Online (www.ngemplakgoonline.tk) portal informasi seputar Ngemplak
·        Bengkel Lampu menerima servis, jual beli, tukar tambah lampu & spare part Murah & Garansi. (0896 8881 7900 – www.bengkellampu.tk)

Dukung gerakan 3R + 1
Reduce, Reuse, Recycle + Repair
Anda bisa mengajukan usulan sasaran penyaluran program ini, silakan hub kami.
Dibutuhkan relawan jemput sedekah lampu, bagi yang berminat silakan hub kami.
Info Lengkap hubungi : 0896 8881 7900
atau datang langsung ke Bengkel Lampu pusat  dengan alamat :
Ngepreh RT 05/04 (Sebelah barat masjid At-Taqwa) Dibal, Ngemplak, Boyolali

Ayo rubah barang yang kurang berguna menjadi pahala…!!!
Lampu  mati = Pahala (dengan Gerakan SELAMAT)
Gabung juga di grup Facebook : Gerakan SELAMAT (Sedekah Lampu Mati)

Produk tidak berkualitas makin banyak

JAKARTA. Peredaran produk tidak berkualitas makin marak saja. Seperti belum layak standardisasi alias standar nasional Indonesia (SNI), tidak ada label, atau buku panduan produk serta kartu  garansi tidak ada. Berdasarkan hasil pengawasan Kementrian Perdagangan, tahun lalu  ada  621 unit produk yang melanggar. Sekitar 61% atau 380 produk impor dan sisanya, yakni 241 produk adalah produk domestik.
Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak mengatakan sanksi telah diberikan ke pelaku usaha yang terbukti melanggar. Mulai dari sanksi administratif sampai, "Sampai pelaku harus menarik ulang produk dari peredaran," katanya kepada KONTAN di kantornya, kemarin (14/1).
Saat ini sudah ada beberapa produk tidak berstandardisasi dilarang beredar. Mulai dari produk elektronik seperti lampu hemat energi (LHE), baja tulangan beton, kipas angin, penanak nasi, hingga tepung terigu. "Kebanyakan produk impor dari Cina," timpalnya.
Jika pelaku usaha masih membandel, sanksi akan berlanjut ke ranah hukum. BIla mengacu ke Undang-Undang No. 8/1999 tentang perlindungan konsumen di pasal 62 disebut pelaku usaha dapat dikenakan pidana penjara maksimal 5 tahun atau pidana denda sebesar Rp 2 miliar bila mengedarkan produk yang merugikan konsumen.  
Saat ini ada  sekitar 13 pelanggaran produk yang semuanya produk impor tengah menjalani proses hukum.
Dari temuan Kemdag tahun lalu, jenis pelanggaran yang terbanyak adalah pada label yang tidak memberi keterangan soal produk yang bersangkutan. Jumlahnya ada 270 produk. Berikutnya adalah produk yang tidak menyertakan SNI. Yakni sebanyak 207 produk (lihat tabel).
Harus kritis
Masih ada lagi pelanggaran lainnnya. Yaitu tidak tersedianya buku panduan manual produk dan kartu garansi, serta jaringan distribusi dari produk yang bersangkutan.
Menurut Nuzulia, pelanggaran di 2012  makin besar dibandingkan 2011 lantaran tingkat volume impor tahun lalu sangat tinggi. "Di mata banyak negara, Indonesia itu seksi, karena ada 245 juta konsumen dengan pendapatan per kapita yang meningkat," ujarnya.
Ia menambahkan, pelanggaran terjadi akibat ketidak tahuan konsumen akan hak dan kewajiban mereka. Dari hasil penelitian Badan Perlindungan Konsumen, hanya 11% konsumen yang mengetahui hak dan kewajiban yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen.
Misalnya, ada produk lampu yang harganya cuma Rp 5.000 atau Rp 6.000 per buah. Padahal, standar harganya sekitar Rp 15.000 atau Rp 16.000 per buah.
Selama lima tahun terakhir, ada sekitar 3.949 pengaduan konsumen yang diterima beberapa lembaga perlindungan konsumen.
Untuk mencegah maraknya peredaran barang yang tak sesuai dengan perlindungan konsumen, Kemdag akan terus gencar melakukan inspeksi ke lapangan. Saat ini ada sekitar 838 penyidik dan pengawas di seluruh Indonesua yang siap mengawasi adanya pelanggaran produk non pangan.
Cara lainnya adalah dari konsumen itu sendiri. Ia berharap konsumen kritis. Seperti mengecek kondisi produk, apakah ada label, ber-SNI dan ada buku panduan serta bergaransi.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/news/produk-tidak-berkualitas-makin-banyak/2013/01/15

Lampu hemat energy vs lampu pijar

Salah satu upaya penghematan lampu tidak terlepas pada satu hal yang sangat penting, yaitu menentukan jenis lampunya. Pilihlah lampu yang paling tepat. satu hal yang perlu kita ketahui, watt besar tidak berarti lampu tersebut lebih terang, tapi watt besar sudah pasti berarti biaya pengoperasian (tagihan listrik) lebih mahal ^_^
Untuk memilih lampu, ada beberapa kriteria yang perlu kita ketahui, antara lain :
a. Color temperature (temperature warna)
ct.jpg
Merupakan warna cahaya yang diterima ketika melihat ke sumber cahaya. Temperature warna ini membuat kita seolah-olah merasakan kehangatan suatu ruangan. Tiap lampu memiliki temperature warna yang berbeda (dilambangkan dengan Kelvin (K)). Setiap lampu yang memiliki temperature warna yang sama akan memiliki tampilan warna yang sama. Semakin tinggi tingkat temeperatur warna suatu lampu, suasana ruangan yang ditimbulkan akan semakin dingin. Berikut merupakan table color temperature :
tabel-ct.jpg
Apa perbedaan tampak objek yang kita lihat di bawah sumber cahaya yang memiliki temperature warna yang berbeda? Perhatikan gambar berikut :
ct1.jpg
Jadi, untuk ruangan yang perlu suasana penuh kehangatan (kamar, ruang keluarga) gunakan lampu yang termasuk pada criteria warm. Sedangkan untuk tempat kerja, sebaiknya gunakan lampu dengan kategori cool.
b. Color rendering (renderasi warna)
render1.jpg
Renderasi warna merupakan efek cahaya pada objek yang ditangkap mata, yang ditimbulkan oleh cahaya (symbol : Ra). Semakin besar renderasi lampu suatu warna, warna objek yang terlihat oleh mata akan semakin mendekati warna aslinya, atau bahkan semakin baik.
render.jpg
Color temperature dan color rendering pada sebuah lampu dapat kita ketahui karena biasanya tertulis pada lampu.
tabel-2.jpg
tabel perbandingan renderasi warna dan temperatur warna dari beberapa lampu
tabel-ct-rc.jpg
c. Lumen output (lumen)
Merupakan jumlah cahaya yang dikeluarkan setiap detiknya oleh sumber cahaya. Biasanya, untuk jenis lampu yang sama, semakin besar watt-nya, semakin tinggi lumen outputnya. Semakin besar lumen output, berarti semakin terang warna yang dihasilkan.
d. Efficacy (lumen/watt)

Merupakan konsumsi listrik untuk dapat mengeluarkan banyaknya cahaya dari lampu. Perbedaan lampu hemat energy dan lampu pijar terletak pada efficacy ini. Lampu hemat energy 5 watt memiliki kuat terang yang sama dengan lampu pijar 25 watt. Berarti, untuk menghasilkan kuat terang yang sama, lampu pijar memiliki daya yang jauh lebih kecil, ini berarti kita menghemat konsumsi daya, yang berarti penghematan listrik.
tabel-efficacy.jpg
e. Life time (hours)
Life time atau umur lampu berpengaruh pada seringnya kita mengganti lampu. Lampu hemat energy biasanya memiliki umur lampu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan lampu pijar.
Berikut merupakan table perbedaan lumen output, efficacy, dan umur dari beberapa jenis lampu :
tabel-2.jpg
tabel-3.jpg
Selain itu, lampu hemat energy memiliki bentuk yang kompak dan sama ukurannya dengan lampu pijar, sehingga dapat dipasang di semua jenis downlight. Yang membuat lampu hemat energy membutuhkan energy yang lebih sedikit adalah karena lampu HE memakai ballast elektronik. Ballast elektronik ini berfungsi sebagai pembatas arus sehingga energy listrik yang diambil oleh lampu tersaring ballast dan tidak langsung menuju ke kawat pijar lampu. Hebatnya, teknologi yang ada pada ballast elektronik mampu memancarkan cahaya yang sama ternagnya dengan lampu biasa.
Harga lampu hemat energy memang memiliki harga yang lebih mahal disbanding lampu pijar biasa, berkisar antara Rp.17.000 – Rp.100.000, tergantung pada jenis dan ketahanan lampu. Memang pada awalnya memerlukan modal yang lebih besar, namun keuntungan dapat dirasakan dari keawetan dan kebutuhan daya yang lebih rendah untuk satu tingkat ternag yang dihasilkan. Mahal di awal, untung banyak kemudian ^_^
Berikut merupakan simulasi perhitungan lampu hemat energy vs lampu pijar :
(sumber : PT. Osram Indonesia)
simulasi.jpg
Jadi, setelah informasi yang tidak sedikit ini, semoga kita sudah lebih paham dalam memilih lampu untuk rumah kita. Apalagi setelah pemilihan lampu yang hemat energy, kita sendiri juga bisa mengefisiensikan pengoperasian lampu di rumah kita. Waaah.. hemat sekali!!! Hemat energy, berarti mengantisipasi krisis energy. Untung buat diri kita, untung juga buat semua orang. Dimulai dari rumah, kan… ^_^

Sumber : http://prestylarasati.wordpress.com/2008/03/30/lampu-hemat-energy-vs-lampu-pijar/

Jual Kelinci Australi harga murah

Dijual kelinci australi 8 ekor umur 3 bulan. Harga @Rp 40.000,-
Bagi yang berminat bisa hubungi 085647467430.

Pengenalan Komponen Elektronika

Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang komponen komponen elektronika dalam pelajaran dasar elektronika ada baiknya kita tahu dulu jenis jenis komponen elektronika berdasarkan butuh atau tidaknya arus listrik dalam bekerjanya. Dalam bidang elektronika dikenal ada dua jenis komponen yang kelompokkan berdasarkan kriteria di atas

Dua macam komponen ini adalah komponen aktif dan komponen pasif. Dua macam komponen elektronika yang akan kita pelajari dalan dasar elektronika ini selalu ada dalam setiap rangkaian elektronika.

Komponen aktif adalah
jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.

Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.

Dalam dasar elektronika penggunaan  kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.


RESISTOR 

Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu resistor ?, seperti apa bentuknya ?, bagaimana cara kerjanya ?, oops..., nanti dulu saya baru akan menjelaskannya.

Ilustrasi Arus Air untuk mengetahui cara kerja Resistor
Setelah anda perhatikan animasi tadi, tentunya anda sudah mempunyai gambaran tentang bagaimana prinsip kerja dari sebuah resistor. Yah anda anggap saja arus air yang ada di animasi itu sebagai arus listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya. Jadi bila bendungan 1 kita anggap sebagai resistor 1 dan bendungan 2 sebagai resistor 2, maka besarnya arus tergantung dari besar kecilnya pintu bendungan yang kita buka. Semakin besar kita membuka pintu bendungan semakin besar juga arus yang melewati bendungan tersebut bila ingin lebih besar lagi arusnya, yah tidak usah dipasang bendungannya atau dibiarkan saja, jadi bila kita menginginkan arus yang besar maka kita pasang resistor yang nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan nol atau tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi. Nah seperti itulah kira-kira fungsi Resistor dalam sebuah rangkaian elektronika.
Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.., paham..!!.
Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan icon nya seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance ) agar lebih jelas coba anda perhatikan gambar 1-a, dan animasi berikut ini :

Prinsip Dasar, Cara Kerja Sebuah LDR

Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor
Potensiometer L D R N T C Trimpot
Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor
Hmmm..., bagaimana friend !. Saya rasa sampai disini anda sudah memahami prinsip kerja dari resisor. Sekarang mari kita lanjutkan dengan materi yang lain.
Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. ( lihat gambar 1-b dan tabel 1 ). Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.
Wah banyak sekali sulit untuk menghafalnya..!, hmmm.., kalau anda merasa kesulitan menghafal kode warna dari resistor beserta nilainya, coba perhatikan teks yang saya beri huruf tebal diatas. Kalau disatukan akan menjadi sebuah kata yang mungkin mudah bagi anda untuk menhafalnya ( Hi Co Me O Ku Hi B U A P == 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ). Ok sekali lagi coba anda lihat gambar 1-b dan tabel 1

KODE WARNAAPPLET WARNANILAITOLERANSI
Hitam
0-----
Coklat
1-----
Merah
2-----
Orange
3-----
Kuning
4-----
Hijau
5-----
Biru
6-----
Ungu
7-----
Abu-abu
8-----
Putih
9-----
Emas
0,110 %
Perak
0,011 %
Nah sekarang mari kita mencoba membaca nilai suatu resistor. Misalkan anda melihat sebuah resistor dengan kode warna sebagai berikut : Coklat, merah, merah, dan emas. Berapa nilai resistansi dari resistor tersebut..?. ( Perlu diingat..! : Untuk membaca angka pertama dari kode warna resistor anda harus melihat warna yang paling dekat dengan ujung sebuah resistor dan biasanya untuk angka ke-1,2 dan 3 saling berdekatan sedangkan untuk kode warna dari toleransi agak jauh dari warna-warna yang lain, sekali lagi lihat gambar 1-b dan tabel 1
Untuk membaca kode warna resistor seperti yang dipermasalahkan diatas, kita mulai menerjemahkan satu persatu kode tersebut. Warna pertama Coklat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau diterjemahkan 12 X 10 2 = 12 X 100 = 1200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 X ( 10 : 100 ) = 1200 X ( 1 : 10 ) = 120. ( he he he, itulah ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika yupsss, padahal saya juga pusing nih ngitung-ngitung yang ginian, ha ha ha.. selingan aja ) jadi nilai sebenarnya dari resistor tersebut adalah maximum 1200 + 120 = 1320 Ohm, sedangkan nilai minimum nya adalah 1200 - 120 = 1080 Ohm. Kenapa demikian ...?. Karena karakteristik dari bahan baku resistor tidak sama, walaupun pabrik sudah mengusahakan agar dapat menjadi standart tetapi apa daya prosesnya menjadi tidak standart. Untuk itulah pabrik menyantumkan nilai toleransi dari sebuah resistor agar para designer dapat memperkirakan seberapa besar faktor x yang harus mereka fikirkan agar menghasilkan yang mereka kehendaki.
Sekarang coba saya kasih soal lalu anda cari nilai nya sendiri, ( buat PR . he he he..., kayak anak SD aja ). Soalnya begini : Didalam sebuah rangkaian saya melihat sebuah resistor jenis carbon dengan warna-warna sebagai berikut ; Merah, Kuning, Hijau dan Perak. Berapa nilai minimum dari resistor tersebut ?.
Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah resistor dengan nilai tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik sendiri tidak memproduksinya. Lalu bagaimana solusinya..?. Nah...!, seperti yang pernah saya singgung diatas bahwa ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika, maka untuk mendapatkan suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik dapat dilakukan dua cara ; Pertama cara SERIAL, dan yang kedua cara PARALEL. ( Wah.., nambah pusing lagi nih..! ). Dengan cara demikian maka masalah designer diatas dapat terpecahkan. Bagaimana cara Serial dan bagaimana pula cara Paralel, untuk lebih jelasnya coba anda perhatikan gambar 1-d.


Cara memasang Resistor cara Serial dan Paralel
Dengan Cara tersebut suatu nilai resistor dapat menjadi unik. Lalu bagaimana menghitungnya ?, Ehmm. mudah saja, untuk cara serial anda tinggal menambahkan saja nilai resistor 1 dan nilai resistor 2. ( R1 + R2 ) . Sedangkan untuk cara paralel anda dituntut untuk mengerti ALJABAR ( wah-wah lagi-lagi matematika ) tapi mudah kok. Kalau ingin mahir Matematika buka saja topik yang membahas khusus tentang matematika di situs ini juga. Ok kembali ke permasalahan. Untuk cara paralel ditentukan rumus sebagai berikut : misalkan kita memparalel dua buah resistor, resistor pertama diberi nama R1 dan resistor kedua diberi nama R2, maka rumusnya adalah : 1/R= ( 1/R1 ) + ( 1/R2 )
Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 Ohm , R2=2000 Ohm, bila kita menggunakan cara serial maka didapat hasil R1+R2 1000+2000 = 3000 Ohm, sedangkan bila kita menggunakan cara Paralel maka didapat hasil :
1 / R = 1 / R1 + 1 / R2
       1 / R = (1/1000) + (1/2000)
       1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000) 
       1 / R = (3000) / (2000000)
       1 / R = 3 / 2000
          3R = 2000
           R = 2000 / 3
           R = 666,7 Ohm -----> Resistor Hasil Paralel.
silahkan buktikan sendiri dengan persamaan aljabar dalam matematika.



KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA (kapasitor)

2. Kapasitor
Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya reaksi kimia.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan oleh jarak d yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.

2. Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
a. Kapasitor variabel (Varco)
Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.
b. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.

c. Kapasitor kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.
d. Kapasitor plastik
Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.

e. Kapasitor elektrolit (Elco)
Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.

 

Sumber : http://dasar-elektro.blogspot.com/2009/12/pengenalan-komponen-elektronika.html

Wilayah Dibal, Ngemplak

Wahid Abu Jundi 
Alamat  : Ngepreh RT 05/04 (Komplek masjid At-Taqwa) Dibal, Ngemplak,
              Boyolali.
HP        : 0856 4746 7430